Dalam kegiatan Peringatan Hari Peduli Autis Internasional Prodi D III Fisioterapi Universitas Abdurrab di undang menjadi support pada kegiatan tersebut sekaligus menjadi tim relawan. Kegiatan ini merupakan peringatan hari peduli Autis bersekala Nasional yang pertama diadakan di Pekanbaru Pada sebelumnya kegiatan ini diselenggarakan di masing-masing Daerah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pekanbaru Labschool dan Tribun Pekanbaru. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu, 22/4 bertempat di Gedung Daerah Provinsi Riau.
Prodi DIII Fisioterapi mengirim perwakilan sebanyak 15 orang dari semester 2,4 dan 6 menjadi volunteer memperingati World Autism Awernes pada Acara Autfest. Dalam kegiatan ini Ka. Prodi Fisioterapi Ayu Permata, SST.FT.,M.Fis turut menghadiri acara tersebut.
Acara ini dihadiri oleh:
- Direktorat Pembina PKLK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Ahmad Yusuf, SH.,,SE,MED
- Ketua Komnas Perlindungan Anak, Bapak Aris Merdeka Sirait
- “Bunda Anak Autis Indonesia”, DR Imaculata Umiyati,S.Pd,M.Si
- PLT Gubenur Riau
- Ketua DPRD Provinsi Riau, Dra Septiana Primawati Rusli,MM
- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau
- Kepala dinas Pendidikan Provinsi Riau
- Wali Kota Pekanbaru
Dalam pembukaan acara, Komnas Perlindungan Anak memberikan kata sambutan, Bapak Aris Merdeka Sirait” Harus diberikan dukungan kepada anak-anak yang berada dalam situasi khusus ini karena anak-anak kita harus di perlakukan sama. Karena prinsip dasar kontitusi kita adalah memberikan hak yang sama bagi anak-anak sekalipun anak-anak berada dalam kebutuhan khusus. Bahkan konstitusi kita dalah kewajiban pemerintah memberikan fasilitas dan prasarana bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus tapi sampai saat ini masih sangat di sayangkan bahwa belum ada tindakan nyata yang ksusus pula bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam memberikan sarana dan prasarana.
Kata sambutan dari DR Imaculata Umiyati,S.Pd,M.Si selaku komisioner komnas perlindungan anak:“Tujuan dari pendidikan anak-anak autis adalah supaya anak anak mandiri dan ada 3 hal yang di kembangkan antara lain, kemampuan dan perilaku mereka mendekati normal atau normal, mereka harus bisa melakukan pekerjaan hari-hari sebagai laki-laki atau perempuan, mengeksplorasi bakatnya. Permasalahan autis ada di otaknya, namun belum ada seorang ahli pun menyatakan ada dibagian mana dari otak. Karena ketika anak terdeteksi autisme maka perilaku, kemandirian, wicara, akademik, emosi, sosialisasi akan mempengaruhi keseluruhan.
Dalam rangka Peringatan Hari Peduli Autis Internasional dilakukan juga kegiatan cap tangan peduli autis oleh ketua DPRD Provinsi Riau, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Bunda Anak Autis Indonesia, Direktorat Pembina PKLK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.