tabranirab.com-Universitas Abdurrab (UNIVRAB) Pekanbaru turut berkontribusi dalam impelementasi Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Lewat Pusat Studi Halal UNIVRAB mengadakan Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pendirian Pusat Halal Berbasis Kampus” menghadirkan narasumber Prof. Dr. Irwandi Jaswir dari International Islamic University Malaysia (IIUM). Dalam kesempatan itu, UNIVRAB mengajak semua lintas sektor turut berperan menciptakan ekosistem halal.
Irwandi merupakan ilmuwan yang telah meraih bejibun penghargaan. Teranyar, ia menerima King Faisal International 2018 dalam kategori Pelayanan Kepada Islam. Beliau berhasil membuat Kit yang mendekteksi material non halal dalam produk baik makanan dan juga non makanan (seperti kosmetik, obat dan lainnya). Irwandi menjadi orang kedua Indonesia yang menerima penghargaan King Faisal Prize, usai Perdana Menteri Mohammad Natsir pada tahun 1980.
Workshop dan FGD dihadiri peserta dari berbagai universitas dan perguruan tinggi di Riau. Dalam materinya berjudul “Halal Industry”, ia memaparkan banyak isu yang berkembang saat ini terkait dengan halal. Kebutuhan akan solusi dari isu-isu tersebut juga banyak berkembang. Di tingkat ASEAN, Thailand menjadi negara nomor satu yang terdepan dalam mengembangkan industri halal. "Negara yang paling unggul dalam industri daging dan peternakan halal adalah negara Australia dan Selandia Baru yang notabene bukan negara dengan penduduk mayoritas muslim. Ayam paling halal juga berasal dari Brazil," tuturnya.
Irwandi menambahkan, temuan menarik yang lain adalah Korea Selatan saat ini dengan serius mengembangkan industri halal makanan maupun non makanan seperti produk kosmetik. Tidak saja industri halal, Korea Selatan juga telah mengembangkan institusi pendidikan yang mengangkat wisata halal sebagai salah satu program studi. "Malaysia merupakan negara yang cukup serius dalam menciptakan halal sebagai sebuah ekosistem negara. Hal ini membuat Malaysia kemudian menjadi pusat referensi bagi studi halal di dunia," ulasnya.
Rektor UNIVRAB Dr. Arisman Adnan, M.Sc, dalam sambutannya menyatakan UNIVRAB berkomitmen menjadi pelopor Pusat Halal berbasis kampus di Provinsi Riau. Pusat Halal tersebut harus menjadi yang terdepan dalam mempelopori tidak hanya Halal Product tapi juga Halal Style. "Workshop dan FGD ini diharapkan dapat menjadi titik awal dalam merintis ekosistem halal di Indonesia dan Provinsi Riau khususnya. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor dan antar level dimulai dari pemerintah, korporasi, masyarakat hingga institusi pendidikan," tegas Arisman.
Sementara itu, di bagian FGD menyuguhkan pemateri Ir. Khafzan, Auditor LPPOM MUI Provinsi Riau. (medcen/alan)