tabranirab.com-Libur semester Sekolah Islam Abdurrab Tahun Ajaran (TA) 2018/2019 semester satu berakhir meriah dengan terselenggaranya Big Assembly sekaligus pemberian rapor pada, Sabtu (22/12). Libur semester dimulai 23 Desember 2018 sampai 5 Januari 2019. Libur semester salah satu momen yang ditunggu para murid, karena lebih kurang satu semeseter mereka berada di asrama.
Para murid juga ada yang berasal dari luar kota Pekanbaru, maka liburan menjadi momen pulang kampung untuk bertemu keluarga, tetangga dan teman-teman di tanah kelahiran. Rabbani, salah seorang murid saat ditanya terkait rencana libur semester ini, mengaku bakal pulang ke tanah asalnya Bengkalis. “Insya Allah akan pulang kampung ke Bengkalis, sudah lama tidak pulang kampung ingin berkumpul bersama keluarga dan teman-teman,” ujarnya berbinar.
Sementara bagi pihak sekolah, momen liburan tak kalah mendapat perhatian, maka perlu dipersiapkan secara matang. Pasalnya, selama lebih kurang dua pekan para murid tak berada di asrama. Mereka kembali ke rumah masing-msaing yang memiliki latar belakang beragam.
Terkait hal itu, Kepala SMA Islam Abdurrab Ustadz Rio, menyematkan pesannya kepada para anak didiknya sebelum menikmati liburan. “Anak-anak ustadz, antum semua harus menyadari bahwa liburan bukan berarti antum juga libur dari aktivitas asrama, tilawah, shaum, Dhuha dan Tahajud. Ujian terberat antum bukan ketika masih di asrama, tapi di saat antum tidak di asrama lagi. Ketika tidak ada yang menyuruh untuk antum shalat berjamaah, Tahajud, Dhuha, tilawah, murojaah, makan duduk dan menggunakan tangan kanan serta apakah antum masih istiqamah dengan aktivitas di asrama, dan ingatlah ananda semuanya, Allah Maha Melihat dan antum juga tahu hadits Rasul, ittaqillah haitsuma kunta, bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada,” pesan Ustadz Rio.
Di kesempatan lainnya beliau juga menyampaikan harapan prihal kerjasama semua unsur dalam dunia pendidikan. “Kami tidak bisa mendidik anak-anak bapak dan ibu tanpa kerjasama dari semua pihak. Ketika di asrama kami sangat berharap mohon doanya dan sepenuhnya percaya dengan kami. Kini tibalah saatnya ketika ananda kita pulang ke rumah, besar harapan kami agar terus mengawal aktivitas ananda kita agar liburannya tidak juga libur dari aktivitas asrama meskipun porsinya disesuaikan," tambahnya.
Kepala Asrama Ustad Ade, turut melayangkan nasehatnya. "Kepulangan ananda juga dibarengi dengan mutabaah harian yang harus dilaksanakan selama liburan. Mulai dari Subuh untuk bangun jam 04.00 WIB, Tahajud minimal 2 rakaat per hari, witir minimal satu rakaat ba’da Tahajud, shalat wajib harus di masjid atau mushala bagi ikhwan, duha minimal empat rakaat per hari, adzan minimal dua kali, tilawah satu juz per hari, membaca buku islami minimal dua jam per hari, menonton tv maksimal satu jam per hari, menggunakan gadget maksimal satu jam per hari, membaca biografi tokoh islam minimal satu tokoh per hari, membuat biografi satu tokoh berupa poster, berinfak, olahraga, silaturahim ke tetangga dan keluarga dan yang tak kalah penting jangan tidur pagi. Ini semua kami harapkan kepada orang tua murid untuk mengontrolnya, dan ini akan di evaluasi seusai liburan mereka. Dan juga jangan menambah waktu liburnya, harus kembali ke asrama tepat waktu,” urainya.
Sementara Kepala SMP Islam Abdurrab Ustadzah Nurhayati, menyampaikan harapannya agar anak-anak memanfaatkan momen liburan ini untuk menambah semangat baru dalam menyambut semester baru. “Kita mengarahkan anak-anak untuk berlibur yang bermanfaat, apalagi momennya adalah tahun baru jangan sampai ada yang ikut-ikutan, karena ini jelas bukan tabiat muslim yang baik. Ini adalah tradisi di luar Islam. Bukankah kita mengetahui barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongannya. Tentu ananda kita semua kita tidak ingin termasuk orang-orang yang merugi. Selamat berlibur, liburan bukan berarti libur ibadah, karena kita we are future leaders," pesannya. (medcen/alan/man)