tabranirab.com-Sekolah Islam Abdurrab Pekanbaru memulai Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk semester dua tahun ajaran 2018/2019 pada Senin (7/1). Kegiatan diawali dengan pengarahan sekaligus sosialisasi dari Kepala SMP Ustadzah Nurhayati ST.
Dalam arahan kepadaa anak didik dan majelis guru, Ustadzah Nurhayati menyampaikan beberapa hal, diantaranya perubahan nama sekolah, penambahan jargon sekolah dan hal lainnya terkait proses pembelajaran ke depan.
“Kita secara bertahap akan melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik tentunya. Ustadzah sampaikan bahwa nama sekolah kita seterusnya adalah Sekolah Islam Abdurrab atau Abdurrab Islamic School, kemudian kita ada jargon yaitu Jujur, Bersih dan Disiplin," tuturnya.
Lebih jauh, Ustadzah Nurhayati menjelaskan, terkait jargon ini, harus benar-benar diaplikasikan dalam keseharian. “Jargon ini harus tercermin dari setiap kepribadian kita semua, tanpa terkecuali, baik yang berada di lingkungan sekolah atau pun di asrama. Jujur artinya jujur dalam niat kita maupun dalam ucapan. Kemudian bersih diri maupun lingkungan serta disiplin dalam segala aktivitas,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadzah Nurhayati menyampaikan komitmen bersama agar murid bersungguh-sungguh mengikuti proses belajar di sekolah maupun di asrama, jangan ada keterpaksaan sehingga membuat belajar tidak maksimal. Selain penyampaian dari kepala sekolah, seluruh murid diperiksa dan dirapikan. Mulai dari rambut, kuku serta pakaian sebelum memulai aktivitas belajar.
Sementara itu di SMA Islam Abdurrab, semester ini terjadi perubahan di bagian wali kelas. Seperti untuk kelas X IPA dari Ustadzah Claudia Oktaviani ke Ustadz H. Rahmad Akbar, Lc. Kelas X IPS dari Ustadzah Yumna Eltias S.Pd ke Ustadz M. Syauli Perdana Putra M.Pd. Kelas XI dari Ustadzah Annisa Fitriani S.Pd ke Ustadz Heru Yulius S.Pd. Kelas XII dari Ustadzah Fitria Puspitasari S.Si ke Ustadz Usaji Maulana M.Pd.
Terkait hal tersebut, Kepala SMA IT Abdurrab Ustadz Rio, menyampaikan perihal perubahan wali kelas itu. “Kita meminta semester ini untuk Ustadz yang menjadi wali kelas, kita melihat perkembangan anak-anak di semester yang lalu sepertinya mereka membutuhkan sosok ayah di dalam kelas, agar bisa lebih tegas dan disiplin,” harap Ustadz Rio.
Di tingkat SMP, sebelum memulai pembelajaran, seluruh kelas mengadakan display kelas atau dekorasi kelas. Didampingi masing-masing wali kelas, semua murid merapikan kelas, membuat daftar piket serta membuat kreasi untuk ditempelkan di mading. (medcen/alan/man)