tabranirab.com-Panjat tebing atau Climbing merupakan olahraga yang cukup menantang. Saat memanjat, setiap orang menghadapi tantangan sendiri. Dimana jiwa mesti tangguh serta mental tak boleh kendor. Lebih jauh, melihat keagungan Allah dalam balutan ukhuwah. Nah, barangkali hal itu pula yang menyuntik semangat murid kelas X SMA Islam Abdurrab melakukan kegiatan Climbing di Bukit Suligi, Desa Aliantan, Kabupaten Rokan Hulu. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu (13/2) hingga Kamis (14/2).
Iven mendaki bukit atau gunung ini merupakan agenda tahunan Leadership SMA Islam Abdurrab. Dan, kali ini diikuti sebanyak 36 murid didampingi para ustadz dan ustadzah. Menggunakan dua bus, peserta berangkat dari Pekanbaru Rabu siang. Sesampai di lokasi mereka disambut Kades Aliantan serta Tim Care Taker selaku guide.
Dalam kesempatan itu, Kades menyampaikan beberapa hal terkait objek wisata Desa Aliantan serta beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perjalanan menuju puncak. "Kami mengucapkan selamat datang di Desa Aliantan. Kemudian kami mengimbau menjaga alam, menjaga perilaku, jangan ada yang membawa narkoba serta tidak dibenarkan laki-laki dan perempuan bergabung," imbau sang Kades.
Magrib turun, peserta bergerak ke kaki bukit untuk memulai pendakian. Dini hari, seluruhnya sampai di tempat peristirahatan untuk selanjutnya menapak ke puncak. Namun, sebelumnya, peserta dan pendamping melaksanakan Shalat Tahajjud serta dilanjutkan Shalat Subuh berjamaah. Setelah itu, barulah para calon intelektual muda tersebut melanjutkan perjalanan ke puncak Bukit Suligi yang memiliki ketinggian 812 Mdpl.
Sesampainya di puncak, Ustadz H. Rahmad Akbar, Lc Al Hafizh, menyampaikan taujih singkat guna mengambil hikmah dari perjalanan hingga ke puncak. “Kita berada di puncak ini merupakan hasil dari kerjasama dan izin Allah. Secara tidak langsung manusia memiliki naluri untuk mencapai tingkat tertinggi, namun tidak semua orang menyadarinya. Dan, saat ini kita sudah sampai di puncak ini, dan lihatlah kita butuh perjuangan, karena untuk mencapai puncak dalam segala sesuatu perlu usaha yang maksimal dan tidak semua orang mampu sampai pada puncak tertinggi,” pesannya.
“Ayat-ayat Allah ada dua, kauniyah dan qauliyah. Saat ini kita menyaksikan ayat-ayat Allah berupa gunung-gunung, awan-awan dan semuanya terlihat menakjubkan dan semua ini adalah kebesaran Allah. Maka, perjalanan ini seharusnya menambah kesyukuran dan rasa takjub yang luar biasa akan kebesaran Allah SWT," jelasnya. Dzifii, salah satu peserta menyampaikan kesyukurannya setelah sampai di puncak. “Alhamdulillah kami sudah sampai di puncak dan bisa melihat kebesaran Allah. Sungguh perjalanan yang penuh perjuangan dan hikmah," ucapnya terkesan.
Ustadz Sulaiman, selaku Ketua Panitia menyampaikan tujuan dari Climbing tersebut. “Kami berharap murid bisa meningkatkan ukhuwah dan mentadaburi kebesaran Allah. Perlu untuk menyiapkan generasi yang kuat secara fisik, karena ini juga perintah agama dan ini salah satu wadah yang kita siapkan,” terang beliau. Setelah turun dari puncak, peserta menuju ke air terjun bertingkat. Dalam perjalanan diiringi zikir petang dan melanjutkan tilawah sebagai kontrak perjalanan 1,5 juz per hari. (medcen/alan/man)