Rabu, 1 Mei 2019. Hari ketiga gelaran IASEF 2019, STEI Iqra Annisa kembali hadirkan pembicara-pembicara bertaraf Nasional untuk membahas topic menarik seputaran waqaf dan manajemen keuangan keluarga sakinah.
Pada Sesi Pertama pukul 08.00 hingga 12.30 hadir Tuan Azhar Bin Alias dari Sharia Management Maybank Islamic Malaysia, Dr. H. Nurul Huda, SE, MM, M.Si Akademisi dari Universitas Yarsi, Bapak Qawiyun Awal dari Badan Wakaf Indonesia Propinsi Riau, dan ibu Haryati, SE, ME, Sy, Ak mewakili Kementerian Agama Kanwil Riau.
Keempat pembicara tersebut yang dimoderatori oleh Dr. Marabona, mengupas tuntas terkait topic Wakaf Tunai yang saat ini sedang digalakkan oleh Badan Wakaf Indonesia. Pemapar pertama Tuan Azhar Bin Alias menyampaikan perkembangan wakaf di Malaysia yang salah satunya dimotori oleh Maybank Islamic Malaysia. “Malaysia saat ini sedang meng-create berbagai produk untuk menarik minat masyarakat dalam berwakaf. Maybank telah pula berkontribusi dengan adanya kebijakan Bank bahwa untuk setiap 1RM yang diwakafkan oleh masyarakat Malaysia melalui Maybank, maka akan ditambahkan sejumlah 1RM lagi oleh Maybank”, Tutur jebolan Perguruan tinggi di Amerika Serikat ini dengan akses Melayu yang lembut.
Pemapar kedua Bapak Dr. Nurul Huda selaku akademisi sekaligus saat ini juga sebagai salah satu komisioner di Badan Wakaf Indonesia Pusat, memaparkan perkembangan wakaf di Indonesia. “Persepsi masyarakat hingga saat ini masih menganggap bahwa wakaf hanya seputaran tanah kuburan, masjid dan madrasah. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi BWI dalam mengedukasi masyarakat untuk mulai mengkonversi wakaf menjadi wakaf uang atau wakaf melalui uang”, papar beliau.
Pada tingkat Propinsi dan Kota Pekanbaru juga dijelaskan terkait perkembangan wakaf tunai yang belum menjadi sebuah tren. Masyarakat masih memilih untuk mewakafkan asset-aset tetap yang memerlukan biaya yang banyak untuk mengubahnya menjadi asset produktif yang manfaatnya dapat disalurkan untuk kepentingan ummat.
Di akhir sesi pertama ini, Bapak Nurul Huda secara spontan mengajak ratusan peserta yang memadati Theater Room Universitas Abdurrab tersebut untuk mempraktekkan cara wakaf tunai dengan mengumpulkan wakaf dari seluruh peserta. Hasil wakaf tersebut disalurkan langsung kepada BWI Kota Pekanbaru yang disambut dangat baik oleh BWI Kota Pekanbaru. “Wah jumlahnya ini sudah dapat untuk mengurus dua sertifikat tanah wakaf yang sampai saat ini belum memiliki legalitas”, pungkas Ibu Haryati sambil tersenyum.
Selanjutnya pada sesi kedua, STEI Iqra Annisa menghadirkan Ibu Dr. Murniati Mukhlisin, penulis buku Best Seller Sakinah Finance, yang sekaligus merupakan Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor. Ibu Ani, biasa beliau disapa, memberikan pemaparan terkait Manajemen Keuangan Keluarga Sakinah.
Peserta seminar, yang sebagian besar berasal dari Perguruan Tinggi Islam di Pekanbaru, serta Ibu-Ibu muda, sangat tertarik dengan bahasan untuk mengatur keuangan keluarga sesuai dengan syariah.
Tidak banyak dari peserta seminar yang mengetahui bahwa sebaiknya anak-anak usia 7 tahun sudah mulai diajarkan bagaimana mengelola keuangan, bahkan mulai dikenalkan dengan bisnis. Hal ini telah diteladankan oleh Rasulullah yang telah mulai mengenal bisnis sejak usia muda, dan menjadi pengusaha sukses sebelum usia 40 tahun.
Teladan-teladan rasulullah terkait dengan manajemen keuangan juga banyak dikutip oleh beliau, di mana yang paling penting yang telah diwajibkan oleh Allah yaitu dengan memastikan bahwa harta (uang) yang dimanajerial adalah harta yang bersih, yang telah dikeluarkan zakatnya.
Sebagai bonus, Ibu Ani memberikan berbagai tip pra-nikah, khusus kepada peserta-peserta mahasiswa yang tentunya saat ini sedang mempersiapkan diri untuk memasuki masa pernikahan.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama beliau menyempatkan diri untuk membubuhkan tanda tangan pada buku Sakinah Finance yang diminta oleh peserta seminar.