(Pekanbaru, 04/09/2023) Yayasan Abdurrab kembali menghadirkan inovasi baru, kali ini dalam hal pendidikan kedokteran dengan menggunakan bahan ajar anotomi cadaver plastinasi utuh yang merupakan perdana di Sumatera.
Anotomi cadaver plastinasi diserahkan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab di Rumah Adat Melayu Riau Abdurrab Malay Heritage, Rabu (14/6/2023).
Pembina Yayasan Universitas Abdurrab Dr dr Susiana Tabrani MPd mengatakan, anotomi cadaver plastinasi utuh itu merupakan impor dari Taiwan dengan harga mencapai Rp1,7 miliar.
Hal ini diadakan untuk menghadirkan teknologi terbaru dan tercanggih dalam pembelajaran anatomi manusia untuk para mahasiswa.
'Kita juga berencana membangun fasilitas Museum of Human Anatomy yang dilengkapi dengan berbagai macam Cadaver Plastinasi dengan berbagai view. Sehingga cadaver plastinasi utuh pertama ini menjadi cikal bakal pendirian Meseum of Human Anatomi. Museum ini nanti diharapkan bisa diakses publik terutama siswa-siswa SMA, SMP, SD di seluruh Riau dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan medekatkan masyarakat awam dengan ilmu kedokteran,' kata Susiana dalam sambutannya.
Sementara itu, Rektor Universitas Abdurrab, Prof Susi Endrini SSi, MSc PhD mengatakan, salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai mahasiswa bidang kesehatan, terutama pendidikan kedokteran adalah ilmu anatomi.
Ilmu anatomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia secara mendetail dari luar hingga organ-organ dalam.
'Jadi, untuk bisa memahami struktur tubuh manusia secara konvensional ilmu ini diajarkan dengan melakukan bedah mayat. Hal ini dilakukan dengan melakukan pembedahan terhadap mayat yang sudah diformalinisasi yang dikenal dengan istilah cadaver,' terangnya.
Ia menambahkan, cadaver dalam hal ini bukan hanya sebagai bahan pembelajaran, tetapi cadaver dalam pendidikan kedokteran disetarakan dengan dosen atau guru bagi mahasiswa kedokteran.
Dia menambahkan, secara tradisional di seluruh Fakultas Kedokteran, ilmu anatomi diajarkan dengan menggunakan cadaver yang sudah diawetkan dengan metoda formalinisasi.
Hal ini tentunya memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan. Antara lain struktur tubuh manusia tidak lagi persis seperti pada manusia hidup, kenyamanan mahasiswa dan dosen terganggu dengan uap formalin yang bersifat iritan terhadap mata dan saluran napas, dan tentunya penanganan limbah formalin dan pemulasaran cadaver yang sudah tidak layak dipergunakan dalam proses pembelajaran menjadi masalah lingkungan tersendiri.
'Cadaver plastinasi memiliki banyak keunggulan, di antaranya bentuk sel, jaringan, dan organ persis seperti pada kondisi manusia hidup. Tidak berbau dan tidak menyebabkan iritasi karena tidak lagi menggunakan bahan formalin. Tidak mengalami proses pembusukan sehinga tahan lama. Dengan adanya cadaver palstinasi mahasiswa nantinya akan lebih mudah dalam memahami tentang struktur tubuh manusia secara utuh,' tambahnya lagi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Univrab, Dr dr Syamsul Bahri Riva’I SpOG menyampaikan terima kasih kepada pihak Yayasan Abdurrab atas serah terima bahan ajar anatomi cadaver plastinasi utuh ke FK Univrab.
'Semoga dengan dilengkapi sarana dan prasarana Fakultas Kedokteran kini bisa menjadikan Univrab ini jadi universitas unggul,' harapnya.
Setelah kegiatan serah terima tersebut, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Univrab 4 lantai yang nantinya diperuntukkan sebagai museum di lantai satu, laboratorium, ruang dosen, ruang belajar dan lainnya.